ISU PANGAN “Food Losses and Food Waste di Indonesia”








Hai anak THP udah tau tentang masalah Food losses dan Food waste di Indonesia??

Masalah ini lagi happening banget di Indonesia dan masih sedikit info terkait food losses dan food waste.

Baca artikel tentang masalah food losses dan food waste di Indonesia untuk informasi lebih lanjut biar gak ketinggalan.

Food Losses and Food Waste di Indonesia”

          Food losses adalah hilangnya sejumlah pangan pada tahapan produksi dan distribusi sebelum pada tahapan konsumsi (Lipinski et al. 2013). Hilangnya pangan pada rantai produksi baik mulai tahapan sebelum panen, setelah panen, peyimpanan, pengemasan dan distribusi disebut sebagai food losses (FAO, 2011). Food losses merupakan permasalahan global yang tidak hanya terjadi di negara berkembang atau negara terbelakang saja akan tetapi juga masih terjadi pada negara-negara maju meski kuantitasnya tidak sebesar di negara berkembang. Hal ini dikarenakan mayoritas negara dengan produksi pangan yang tinggi adalah negara berkembang yang tidak diimbangi dengan modernnya teknologi produksi pangan itu sendiri (HLPE, 2014). Dapat dikatakan bahwa food loss merupakan kehilangan pangan selama proses produksi sampai proses distribusi yang banyak terjadi dinegara berkembang. 
          Food waste adalah setiap makanan dengan kualitas baik yang dapat dikonsumsi manusia tetapi karena alasan tertentu tidak dikonsumsi dan tidak dimanfaatkan (Linpinski et al. 2013). Bond et al. (2013) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan food waste adalah setiap produk makanan yang dapat dimakan dan ditujukan untuk konsumsi manusia tetapi dibuang, hilang, rusak atau dikonsumsi oleh hewan, dan tidak termasuk bagian yang termakan atau merupakan bagian yang tidak diinginkan dari bahan makanan. Sedangkan FAO (2011), menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan food waste adalah setiap makanan yang seharusnya dikonsumsi manusia akan tetapi tidak dikonsumsi dan dibuang karena beberapa alasan. 
          Food losses dan food waste merupakan salah satu permasalahan di bidang pangan dan gizi di berbagai negara. Menurut MGI (2011) pada tahun 2050 diprediksi negara-negara berkembang akan mengalami lonjakan penduduk yang berakibat pada tingginya permintaan pangan dengan kenaikan lebih dari 60%. Hal ini berarti dunia harus menyediakan pangan sesuai dengan permintaan tersebut. Ketidakmampuan untuk menyediakan pangan, tidak selalu berasal karena tingkat produksi yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya tingkat kehilangan pangan. Peningkatan ketersediaan seharusnya tidak hanya fokus oleh peningkatan produksi akan tetapi dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan menurunkan kehilangan pada tahap produksi dan distribusi (food losses) dan kehilangan pangan pada tahap konsumsi (food waste). Food losses dan waste terjadi di semua segmen rantai pasok produk pangan, mulai dari tahap produksi hingga saat dikonsumsi, antara lain :
  1. Food losses pada tahap produksi dan panen umumnya terjadi karena proses panen yang masih konvensional sehingga banyak hasil panen yang tercecer. 
  2. Food losses pada tahap penanganan, losses dapat terjadi selama proses sortasi karena tidak dapat memenuhi standar kualitas.
  3. Food losses pada proses penyimpanan, losses terjadi karena adanya serangan hama, jamur, dan penyakit di gudang penyimpanan. 
  4. Food losses pada proses pengolahan dan pengemasan, terjadi karena kurang efisiennya peralatan produksi sehingga rendemen rendah.
  5. Food losses pada proses perencanaan produksi yang kurang tepat juga dapat menjadi faktor penyebab food losses pada tahap pengolahan. 
  6. Food losses pada tahap distribusi dan pemasaran, terjadi karena produk yang tidak memenuhi standar kualitas atau estetika ataupun karena sudah melewati batas tanggal kadaluarsa.
          Berbeda dengan food losses, food waste umumnya terjadi selama proses konsumsi dalam bentuk makanan yang dipesan oleh konsumen baik di restoran ataupun katering tapi tidak dikonsumsi atau dihabiskan karena membeli berlebihan, menyiapkan porsi makan yang berlebihan dan kesalahan yang terjadi pada saat penyimpanan. Stuart (2009) menyebutkan bahwa fasilitas penyimpanan bahan makanan yang tidak baik memicu timbulnya food waste. Di Indonesia, besarnya angka kehilangan bahan pangan tersebut diakibatkan oleh beberapa tiga faktor yaitu :
  1. Kurangnya aplikasi teknologi dalam penanganan bahan pangan pasca panen
  2. Kurangnya infrastruktur yang memadai untuk distribusi bahan-bahan pangan dari ladang menuju tingkat ritel dan konsumen
  3. Kurangnya praktek-praktek cara produksi pangan yang baik.
          Selain menyebabkan kerugian finansial dari sisi petani dan berkurangnya kebutuhan pangan untuk manusia, kehilangan pasca panen juga memberikan efek yang besar pada lingkungan karena secara langsung berkontribusi pada peningkatan beban limbah. Pengurangan kehilangan bahan pangan pasca panen merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk meningkatkan ketersediaan pangan, mengembangkan keamanan pangan, memperbaiki status gizi masyarakat, dan sebagai upaya pelestarian sumber daya tanah dan air. Selain itu perlu memaksimalkan sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan teknologi yang tersedia karena selama ini teknologi yang sudah ada tidak dimanfaatkan oleh para petani tradisional karena lebih memilih menggunakan konsep konvensional dalam bertani. Sebagai kalangan mahasiswa juga perlu mengembangkan teknologi dalam bidang penyimpanan bahan makanan serta inovasi untuk mengurangi masalah food loss dan food waste yang dapat diaplikasi mulai dari kalangan produsen hingga konsumen.

Refrensi : 

BCFN (Barilla Center for Food and Nutrtition). 2012. Food Waste : Causes, Impact, and Proposals. Roma (IT): BCFN. 

FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nation). 2011. Global Food Losses and Food Waste-Extent, Causes and Prevention. Roma(IT): UN FAO.

HLPE (High Level Panel of Expert). 2014. Food Losses and Waste in the Contex of Food Sunstainable System. Roma (IT) : HLPE.

Lipinski B, Hanson C, Lomax B, Kitiloja L, Waite R, Tim Researchinger. 2013. Installment 2 of “Working Paper, Creating of Sustainable Food Future”. Washington DC (US): World Resources Institute 

MGI (McKinsey Global Institute). 2011. Resource Revolution: Meeting the World’s EnergyMaterials, Food, and Water Needs. Washington DC(US) : MGI. 

Download artikel versi PDF : Download

Komentar